1. Windows 1.0
Versi pertama Microsoft Windows, yang disebut dengan Windows
1.0, dirilis pada tanggal 20 November 1985. Versi ini memiliki banyak kekurangan
dalam beberapa fungsionalitas. Windows 1.0 bukanlah sebuah sistem operasi yang
lengkap, tapi hanya memperluas kemampuan MS-DOS dengan tambahan antarmuka
grafis. Selain itu, Windows 1.0 juga memiliki masalah dan kelemahan yang sama
yang dimiliki oleh MS-DOS.
2. Windows 2.0
Windows versi 2 pun muncul kemudian pada tanggal 9 Desember
1987, dan menjadi sedikit lebih populer dibandingkan dengan pendahulunya.
Sebagian besar populeritasnya didapat karena kedekatannya dengan aplikasi
grafis buatan Microsoft, Microsoft Excel for Windows dan Microsoft Word for
Windows. Aplikasi-aplikasi Windows dapat dijalankan dari MS-DOS, untuk kemudian
memasuki Windows untuk melakukan operasinya, dan akan keluar dengan sendirinya saat
aplikasi tersebut ditutup. Windows versi 2.0x menggunakan model memori modus
real, yang hanya mampu mengakses memori hingga 1 megabita saja. Dalam
konfigurasi seperti itu, Windows dapat menjalankan aplikasi multitasking lainnya,
semacam DESQview, yang berjalan dalam modus terproteksi yang ditawarkan oleh Intel 80286.
3. Windows 2.1
Selanjutnya, dua versi yang baru dirilis, yakni Windows/286
2.1 dan Windows/386 2.1. Seperti halnya versi Windows sebelumnya, Windows/286
menggunakan model memori modus real, tapi merupakan versi yang pertama yang
mendukung High Memory Area (HMA). Windows/386 2.1 bahkan memiliki kernel yang
berjalan dalam modus terproteksi dengan emulasi Expanded Memory Specification
(EMS) standar Lotus-Intel-Microsoft (LIM), pendahulu spesifikasi Extended
Memory Specification (XMS) yang kemudian pada akhirnya mengubah topologi
komputasi di dalam IBM PC. Semua aplikasi Windows dan berbasis DOS saat itu
memang berjalan dalam modus real, yang berjalan di atas kernel modus
terproteksi dengan menggunakan modus Virtual 8086, yang merupakan fitur baru
yang dimiliki oleh Intel 80386.
4. Windows 3.0
Microsoft Windows akhirnya mencapai kesuksesan yang sangat
signifikan saat menginjak versi 3.0 yang dirilis pada tahun 1990. Selain
menawarkan peningkatan kemampuan terhadap aplikasi Windows, Windows 3.0 juga
mampu mengizinkan pengguna untuk menjalankan beberapa aplikasi MS-DOS secara
serentak (multitasking), karena memang pada versi ini telah diperkenalkan
memori virtual. Versi ini pulalah yang menjadikan IBM PC dan kompatibelnya
penantang serius terhadap Apple Macintosh. Hal ini disebabkan dari peningkatan
performa pemrosesan grafik pada waktu itu (dengan adanya kartu grafis Video
Graphics Array (VGA)), dan juga modus terproteksi/modus 386 Enhanced yang
mengizinkan aplikasi Windows untuk memakai memori lebih banyak dengan cara yang
lebih mudah dibandingkan dengan apa yang ditawarkan oleh MS-DOS. Windows 3.0
dapat berjalan di dalam tiga modus, yakni modus real, modus standar, dan modus
386 Enhanced, dan kompatibel dengan prosesor-prosesor keluarga Intel dari Intel
8086/8088, 80286, hingga 80386. Windows 3.0 akan mencoba untuk mendeteksi modus
mana yang akan digunakan, meski pengguna dapat memaksa agar Windows bekerja
dalam modus tertentu saja dengan menggunakan switch-switch tertentu saat menjalankannya
· win /r:
memaksa Windows untuk berjalan di dalam modus real
· win /s:
memaksa Windows untuk berjalan di dalam modus standar
· win /3:
memaksa Windows untuk berjalan di dalam modus 386 Enhanced.
Versi 3.0 juga merupakan versi pertama Windows yang berjalan
di dalam modus terproteksi, meskipun kernel 386 enhanced mode merupakan versi
kernel yang ditingkatkan dari kernel modus terproteksi di dalam Windows/386.
Karena adanya fitur kompatibilitas ke belakang, aplikasi Windows 3.0 harus
dikompilasi dengan menggunakan lingkungan 16-bit, sehingga sama sekali tidak
menggunakan kemampuan mikroprosesor Intel 80386, yang notabene adalah prosesor
32-bit. Windows 3.0 juga hadir dalam versi “multimedia”, yang disebut dengan
Windows 3.0 with Multimedia Extensions 1.0, yang dirilis beberapa bulan
kemudian. Versi ini dibundel dengan keberadaan “multimedia upgrade kit”, yang
terdiri atas drive CD-ROM dan sebuah sound card, seperti halnya Creative Labs
Sound Blaster Pro. Versi ini merupakan perintis semua fitur multimedia yang
terdapat di dalam versi-versi Windows setelahnya, seperti halnya Windows 3.1
dan Windows for Workgroups, dan menjadi bagian dari spesifikasi Microsoft
Multimedia PC. Fitur-fitur yang disebutkan di atas dan dukungan pasar perangkat
lunak aplikasi yang semakin berkembang menjadikan Windows 3.0 sangat sukses di
pasaran. Tercatat, dalam dua tahun sebelum dirilisnya versi Windows 3.1,
Windows 3.0 terjual sebanyak 10 juta salinan. Akhirnya, Windows 3.0 pun menjadi
sumber utama pemasukan Microsoft, dan membuat Microsoft melakukan revisi
terhadap beberapa rencana awalnya.
5. Beralih sementara ke OS/2
Selama pertengahan hingga akhir 1980an, Microsoft dan IBM
bekerja sama dalam mengembangkan sebuah sistem operasi penerus DOS, yang
disebut sebagai IBM OS/2. OS/2 dapat menggunakan semua kemampuan yang
ditawarkan oleh mikroprosesorIntel 80286 dan mampu mengakses memori hingga 16
Megabyte. OS/2 1.0 dirilis pada tahun 1987, yang memiliki fitur swapping dan
multitasking, selain tentunya mengizinkan aplikasi MS-DOS untuk berjalan di
atasnya.
OS/2 versi 1.0 hanyalah sebuah sistem operasi yang berbasis
modus teks/command line saja. OS/2 versi 1.1 yang dirilis pada tahun 1988
menawarkan antarmuka grafis, yang disebut dengan Presentation Manager (PM).
Presentation Manager ini menggunakan sistem koordinat yang sama dengan
koordinat Cartesius, berbeda dengan sistem operasi Windows dan beberapa sistem
GUI lainnya. Penggunaan sistem koordinat tersebut menyebabkan titik x,y 0,0
pada OS/2 diletakkan pada pojok kiri bawah layar, sementara pada Windows,
peletakannya pada pojok kiri atas. OS/2 versi 1.2, yang dirilis pada tahun
1989, memperkenalkan sebuah sistem berkas baru, yang disebut dengan High
Performance File System (HPFS), yang ditujukan untuk menggantikan sistem berkas
File Allocation Table (FAT).
Setelah versi 1.3 dirilis untuk untuk membenarkan beberapa
masalah dalam OS/2 versi 1.x, IBM akhirnya merilis OS/2 versi 2.0 pada tahun
1992. Versi 2.0 ini menawarkan peningkatan yang signifikan, yakni sebuah
GUIberorientasi objek, yang disebut dengan Workplace Shell (WPS), yang mencakup
di dalamnya sebuah dekstop dan dianggap oleh banyak orang merupakan fitur
terbaik di dalam OS/2. Microsoft pun akhirnya "menjiplak" beberapa
elemen dari Workplace Shell pada sistem operasiWindows 95 yang dirilis tiga
tahun kemudian. Versi 2.0 juga menawarkan API yang mendukung penuh instruksi 32-bit
milik Intel 80386, sehingga menawarkan fitur multitasking yang bagus dan mampu
mengalamatkan memori hingga 4 gigabyte. Meskipun demikian, banyak hal di dalam
internal sistem masih menggunakan kode 16-bit, yang mengharuskan device driver
juga harus ditulis dengan menggunakan kode 16-bit juga, selain tentunya
beberapa hal internal lainnya. Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa OS/2
kekurangan driver perangkat keras. Versi 2.0 juga mampu menjalankan aplikasi
DOS dan Windows 3.0, karena memang IBM juga masih memiliki hak untuk
menggunakan kode DOS dan Windows setelah "perceraian" hubungan antara
mereka.
Pada saat itu, memang tidak jelas siapa yang menjadi
pemenang dalam perlombaan yang disebut "Desktop Wars", akan tetapi
pada akhirnya OS/2 tidak mampu mendapatkan pangsa pasar yang cukup meskipun IBM
pada akhirnya merilis beberapa versi OS/2 yang jauh lebih hebat lagi setelah
versi 2.0 ini.
6. Munculnya dualisme: Windows 3.1 turun ke
pasar rumahan dan Windows NT turun ke pasar korporat
A. Windows 3.1
Sebagai respons dari dirilisnya IBM OS/2 versi 2.0 ke
pasaran, Microsoft mengembangkan Windows 3.1, yang menawarkan beberapa
peningkatan minor terhadap Windows 3.0 (seperti halnya kemampuan untuk menampilkan
font TrueType Fonts, yang dikembangkan secara bersama-sama dengan Apple), dan
juga terdapat di dalamnya banyak sekali perbaikan terhadap bug dan dukungan
terhadap multimedia. Versi 3.1 juga menghilangkan dukungan untuk modus real,
sehingga hanya berjalan pada modus terproteksi yang hanya dimiliki oleh
mikroprosesor Intel 80286 atau yang lebih tinggi lagi. Microsoft pun pada
akhirnya merilis Windows 3.11, yang merupakan versi Windows 3.1 yang mencakup
semua tambalan dan perbaikan yang dirilis setelah Windows 3.1 diluncurkan pada
tahun 1992.
B. Windows NT
Selama waktu itu, Microsoft terus melanjutkan pengembangan
sistem operasi yang barunya, yang disebut dengan Windows NT. Arsitek utama dari
Windows NT adalah Dave Cutler, yang merupakan salah satu dari pemimpin arsitek
sistem operasi VMS di perusahaan Digital Equipment Corporation (DEC), yang
kemudian dibeli oleh Compaq yang sekarang bagian dari Hewlett-Packard.
Microsoft merekrut Cutler pada tahun 1988 untuk membuat sebuah versi OS/2 yang
bersifat portabel, tapi akhirnya Cutler malahan membuat sistem operasi baru.
Sebelum pindah ke Microsoft, Cutler sebenarnya sedang
membuat sebuah sistem operasi penerus VMS di DEC, yang disebut dengan Mica. Dan
pada saat petinggi DEC menggagalkan proyek tersebut, ia keluar dari DEC dan
membawa banyak pekerja ahli bersamanya ke Microsoft. DEC memiliki keyakinan
bahwa Cutler membawa kode Mica untuk digunakan oleh Microsoft dan menuntutnya.
Akhirnya, Microsoft pun kalah dan pada akhirnya disuruh membayar 150 juta dolarAmerika
dan memiliki kesepakatan untuk mendukung chipCPU baru buaan DEC, DEC Alpha,
yang kala itu tercatat sebagai sebuah chip tercepat, agar dapat berjalan di
dalam Windows NT.
Windows NT 3.1 (bidang pemasaran Microsoft menghendaki
Windows NT agar terlihat sebagai kelanjutan dari Windows 3.1) akhirnya muncul
pertama kali dalam bentuk Beta bagi para pengembang perangkat lunak pada bulan
Juli1992 dalam sebuah perhelatan Professional Developers Conference (PDC) yang
dilangsungkan di San Fransisco, California, Amerika Serikat. Microsoft juga
mengumumkan keinginannya untuk mengembangkan sebuah sistem operasi penerus bagi
Windows NT sekaligus juga pengganti Windows 3.1 pada konferensi tersebut (yang
diberi nama kode Chicago), yang kemudian akan menyatukan keduanya ke dalam
sebuah sistem operasi yang padu. Sistem operasi tersebut diberi nama Cairo.
Ternyata Cairo merupakan sebuah proyek yang lebih rumit
dibandingkan apa yang telah diantisipasi oleh Microsoft, dan hasilnya NT dan
Chicago tidak "bersatu" sampai Windows XP diluncurkan. Selain itu,
bagian-bagian Cairo belum muncul di dalam sistem operasi Microsoft Windows
hingga saat ini. Contohnya adalah subsistem WinFS, yang merupakan implementasi
dari Object File System di dalam Cairo, memang sempat dikerjakan oleh Microsoft
dalam beberapa waktu, tapi pada akhirnya Microsoft mengumumkan bahwa mereka
menghentikan pengembangan WinFS dan akan menggabungkan teknologi yang
dikembangkan untuk WinFS di dalam produk dan teknologi Microsoft yang lainnya,
khususnya adalah Microsoft SQL Server.
Dukungan device driver untuk Windows NT juga kurang begitu
banyak karena memang mengembangkan driver untuk Windows NT dianggap rumit oleh
beberapa pengembang, selain tentunya Windows NT juga memiliki superioritas
dalam model abstraksi perangkat kerasnya. Masalah ini telah menghantui semua
versi Windows NT hingga Windows NT 5.0 (Windows 2000) keluar ke pasaran. Para
programmer pun mengeluh bahwa mengembangkan device driver untuk Windows NT
adalah sesuatu hal yang rumit, dan para pengembang perangkat keras juga tidak
mau mengambil risiko untuk mengembangkan device driver untuk sebuah sistem
operasi yang memiliki pangsa pasar terbatas. Selain itu, meskipun Windows NT
menawarkan performa yang baik dan mampu mengekspolitasi sumber daya sistem secara
lebih efisien, dalam beberapa sistem dengan perangkat keras terbatas, Windows
NT dianggap sebagai sistem yang boros sumber daya. Hal ini mengakibatkan
munculnya opini publik bahwa Windows NT hanya cocok untuk mesin-mesin yang
besar dan juga jauh lebih mahal (seperti halnya workstation dengan DEC Alpha
atau Intel Pentium yang kala itu memang masih baru). Windows NT juga tidak
dapat bekerja untuk pengguna pribadi karena kebutuhan sumber dayanya yang
tinggi. Selain itu, GUI yang digunakannya hanyalah salinan dari GUI Windows
3.1, yang masih kalah jauh jika dibandingkan dengan Workplace Shell milik OS/2,
sehingga alasan Windows NT merupakan pengganti bagi Windows 3.1 tidaklah masuk
akal.
Akan tetapi, fitur-fitur tersebutlah yang membuat Windows NT
pilihan yang sempurna untuk pangsa pasar server jaringan lokal (LAN), yang pada
tahun 1993 sedang mengalami booming besar-besaran, seiring dengan komoditas
jaringan di dalam kantor telah meningkat secara drastis. Fitur-fitur jaringan
dalam Windows NT menawarkan beberapa pilihan konektivitas jaringan yang luas
dan juga tentunya sistem berkasNTFS yang efisien. Windows NT 3.51 merupakan
primadona Microsoft saat terjun ke pasar ini, yang kemudian mengambil alih
sebagian besar pangsa pasar yang sebelumnya dimiliki oleh Novell Netware
beberapa tahun ke depan.
Salah satu peningkatan terbesar dari Windows NT adalah
Application Programming Interface (API) 32-bit yang baru, yang dibuat untuk
menggantikan Windows API 16-bit yang sudah lama. API 32-bit ini dinamakan
dengan Win32 API, dan dari sanalah Microsoft menyebut API 16-bit yang lama
sebagai Win16. Win32 API memiliki tiga buah implementasi utama: satu untuk
Windows NT (yang merupakan Win32 API terlengkap dengan dukungan ANSI ataupun
Unicode), satu untuk Win32s (yang merupakan bagian dari Win32 yang dapat
digunakan di atas sistem Windows 3.1), dan juga satu lagi untuk Chicago (yang
hanya mendukung ANSI). Hal ini menyebabkan kompatibilitas yang tinggi antara
Chicago dan Windows NT, meskipun pada dasarnya kedua sistem tersebut adalah
sangat jauh berbeda jika dilihat dari arsitektur dasarnya.
Windows NT merupakan sistem operasi Windows pertama yang
dibuat dengan menggunakan kernelhibrida, setelah pada versi-versi sebelumnya
hanya menggunakan kernel monolithic saja.
7. Windows 95
Setelah Windows 3.11, Microsoft mulai memulai pengembangan
sebuah versi Windows yang berorientasi kepada pengguna yang diberi nama kode
Chicago. Chicago didesain agar mmeiliki dukungan terhadap multitasking secara
pre-emptive 32-bit seperti halnya yang terdapat di dalam OS/2 dan Windows NT,
meskipun kernel 16-bit masih terdapat di dalamnya demi alasan kompatibilitas ke
belakang. Win32 API yang pertama kali diperkenalkan pada Windows NT pun
diadopsi sebagai sebuah standar antarmuka pemrograman baru yang berbasis
32-bit, dengan kompatibilitas Win16 juga dipertahankan dengan menggunakan
sebuah teknik yang dinamakan dengan “thunking”. GUI yang baru juga dimiliki
oleh sistem operasi, meskipun pada awalnya Microsoft tidak merencanakannya
sebagai bagian dari sistem operasi saat dirilis. Memang beberapa elemen
antarmuka pengguna yang dimiliki oleh Cairo dipinjam dan ditambahkan kepada
sistem operasi tersbut sebagai aspek lainnya dari versi itu (khususnya fitur
Plug and Play). Microsoft tidak mengganti semua kode Windows menjadi 32-bit;
banyak bagian di dalamnya masih berupa 16-bit (meskipun tidak menggunakan modus
real secara langsung), demi alasan kompatibilitas ke belakang, kinerja, dan
waktu pengembangan. Hal ini dan fakta bahwa banyaknya kelemahan dalam desain versi-versi
Windows sebelumnya, membuat sistem operasi yang baru ini terganggu efisiensi
dan stabilitasnya. Akhirnya, bagian marketing Microsoft menggunakan nama
Windows 95 sebagai nama produk bagi Chicago, saat dirilis pada tanggal 24
Agustus 1995. Microsoft memiliki dua keuntungan dari peluncuran ini: 1) adalah
mustahil bagi para konsumen untuk menjalankan Windows 95 pada sistem operasi
DOS bukan buatan Microsoft yang jauh lebih murah; 2) meskipun jejak-jejak DOS
tidaklah pernah dicabut dari sistem operasi tersebut, malahan versi tersebut
menancapkan sebuah versi DOS untuk dimuat sebagai bagian dari proses booting,
Windows 95 berjalan dengan sendirinya di dalam modus 386 Enhanced, dengan
menggunakan memori virtual dan model pengalamatan memori flat 32-bit. Fitur-fitur
itu menjadikan aplikasi Win32 untuk mengalamatkan RAM virtual sebanyak maksimal
2 gigabyte (dengan 2 gigabyte sisanya dicadangkan untuk sistem operasi), dan
dalam teorinya mencegah aplikasi tersebut untuk mengganggu ruangan memori yang
dimiliki oleh aplikasi Win32 lainnya tanpa adanya persetujuan dari sistem
operasi. Dalam hal ini, memang fungsionalitas Windows 95 mendekati apa yang
dimiliki oleh Windows NT, meskipun Windows 95/98/Me tidak mendukung memori
melebihi 512 megabyte tanpa menyunting konfigurasi sistem yang merepotkan. Di
balik kesuksesan Microsoft, IBM terus melanjutkan pasar OS/2, dengan
memproduksi OS/2 versi 3.0 dan OS/2 Warp (versi 4.0). IBM merespons keluhan
yang diajukan oleh para konsumen mengenai kebutuhan perangkat keras komputer
yang tinggi yang diminta oleh OS/2 versi 2.0, OS/2 versi 3.0 pun dibuat jauh
lebih ramping dengan melakukan optimalisasi pada ukuran dan kecepatan. Sebelum
Windows 95 dirilis, OS/2 Warp 3.0 bahkan telah dibundel dalam beberapa penyedia
perangkat keras mayor di Jerman. Akan tetapi, dengan dirilisnya Windows 95,
OS/2 lagi-lagi kehilangan pangsa pasarnya kembali, diambil alih oleh Windows
95. Mungkin tidak mungkin untuk mencari tahu apa alasan mengapa OS/2 gagal
dalam mendapatkan pangsa pasar yang besar. Walaupun OS/2 terus dapat
menjalankan aplikasi Windows 3.1, sebenarnya sudah tidak ada yang kekurangan
lagi, kecuali pada sebagian kecil dari Windows API yang disebut Win32s. Tidak
seperti Windows 3.1, IBM tidak memiliki akses terhadap kode sumber Windows 95
dan tidak mau menggunakan waktu dan sumber daya yang ada untuk melakukan
emulasi terhadap Win32 API. IBM juga memperkenalkan OS/2 pada kasus Amerika
Serikat versus Microsoft, dengan menyalahkan taktik marketing pada bagian
Microsoft, tapi banyak orang mungkin setuju bahwa masalah di dalam bagian
marketing IBM lah dan dukungannya yang sangat kurang dari para pengembang
perangkat lunak yang meyebabkan kegagalan-kegagalan OS/2. Sebelum menggantinya
dengan versi Windows yang baru, Microsoft merilis Windows 95 dalam lima versi
berbeda, yakni sebagai berikut:
o Windows 95 –
rilis yang sebenarnya dari Windows 95
o Windows 95 A –
mencakup pembaruan Windows 95 Original Service Release 1 (OSR1) yang dimasukkan
secara langsung terhadap instalasi.
o Windows 95 B –
mencakup beberapa pembaruan mayor lainnya, seperti halnya sistem berkas FAT32,
dan Internet Explorer 3.0. Versi ini juga dikenal dengan Windows 95 OSR2, atau
banyak orang di Indonesia menyebutnya sebagai Windows 97.
o Windows 95 B USB
– atau Windows 95 OSR2.1 merupakan versi Windows 95 yang menawarkan dukungan
terhadap perangkat keras berbasis bus Universal Serial Bus/USB.
o Windows 95 C –
atau Windows 95 OSR2.5 mencakup semua fitur di atas, ditambah Internet Explorer
4.0. Versi ini merupakan versi yang paling terakhir dirilis dari seri Windows
95.
Windows 95 OSR2, OSR2.1 dan OSR2.5 tidaklah dirilis untuk
publik, akan tetapi hanya kepada OEM saja yang mau menggunakan sistem operasi
tersebut ke dalam komputer buatannya. Beberapa perusahaan OEM bahkan menjual
hard disk baru dengan sistem operasi Windows 95 OSR2 di dalamnya. Selain fitur
yang terkandung di dalam Windows 95, Microsoft juga memperkenalkan Microsoft
Plus! for Windows 95 yang mencakup beberapa fitur tambahan yang tidak dimiliki
oleh Windows 95.
8. Windows NT 4.0
Microsoft merilis Windows NT 4.0, sebagai penerus Windows NT
3.x yang sukses mengancam dominasi Novell Netware dan UNIX di pasar korporat.
Windows NT 4.0 ini pada awalnya dikembangkan sebagai sebuah bagian dari usaha
untuk memperkenalkan Windows NT kepada pasar workstation. NT 4.0 memiliki
antarmuka yang sama dengan Windows 95, tetapi menggunakan kernel yang sama
dengan Windows NT, sehingga lebih stabil. Memang, ada sebuah patch tambahan
yang tersedia untuk Windows NT 3.51 yang mampu membuat NT 3.51 agar mirip
seperti NT 4.0, tapi sangat tidak stabil dan memiliki banyak bug. Antarmuka
pengguna tersebut pada awalnya memang dikembangkan di atas Windows NT, tapi karena
Windows 95 dirilis terlebih dahulu sebelum NT 4.0, maka orang cenderung
berpikir "Windows NT 4.0 adalah jiplakan dari Windows 95."
Windows NT 4.0 datang dalam empat versi:
Windows NT 4.0 Workstation
Windows NT 4.0 Server
Windows NT 4.0 Server, Enterprise Edition (yang mencakup
dukungan terhadap clustering dan SMP hingga 8-way)
Windows NT 4.0 Terminal Server
9. Windows 98
Pada 25 Juni 1998, Microsoft merilis sebuah sistem operasi
Windows baru, yang dikenal sebagai Windows 98. Windows 98 dianggap sebagai
revisi minor terhadap Windows 95, tapi secara umum dilihat jauh lebih stabil
dan dapat diandalkan dibandingkan dengan pendahulunya, Windows 95. Windows 98
mencakup banyak driver perangkat keras baru dan dukungan sistem berkas FAT32
yang lebih baik yang mengizinkan partisi untuk memiliki kapasitas lebih besar
dari 2 gigabyte, sebuah batasan yang terdapat di dalam Windows 95. Dukungan USB
di dalam Windows 98 pun juga jauh lebih baik dibandingkan dengan pendahulunya.
Windows 98 mengundang kontroversi saat Microsoft memasukkan penjelajah web
Microsoft Internet Explorer ke dalam sistem operasi dan tidak dapat dicabut,
sehingga menjadikan Windows Explorer dan GUI Windows mampu menampilkan
direktori seolah-olah halaman web. Hal ini membuka kasus baru, yang disebut
sebagai Amerika Serikat versus Microsoft, yang menanyakan mengapa Microsoft
repot-repot menjaga dominasinya di dalam sistem operasi komputer pribadi untuk
berkompetisi dengan para pesaingnya seperti Netscape dan IBM dengan cara yang
tidak jujur. Pada tahun 1999, Microsoft merilis Windows 98 Second Edition,
sebuah rilis yang menawarkan banyak peningkatan dibandingkan versi sebelumnya.
Internet Connection Sharing, yang merupakan sebuah bentuk dari Network Address
Translation, yang mengizinkan beberapa mesin di dalam sebuah jaringan lokal
agar dapat menggunakan satu buah jalur koneksi Internet bersama-sama pun
diperkenalkan pada versi ini. Banyak masalah minor di dalam Windows yang lama
telah dikoreksi, yang menjadikan Windows 98 menurut banyak orang sebagai sebuah
versi Windows 9x yang paling stabil di antara semua versi Windows 9x lainnya.
10. Windows 2000
Microsoft merilis Windows 2000 pada 17 Februari 2000, sebuah
versi yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Windows NT 5.0 atau “NT 5.0″.
Versi Windows 2000 ditujukan untuk dua pangsa pasar, yakni pangsa pasar
workstation dan juga pangsa pasar server. Di antara fitur-fitur Windows 2000
yang paling signifikan adalah Active Directory, sebuah model jaringan pengganti
model jaringan NT domain, yang menggunakan teknologi yang merupakan standar
industri, seperti Domain Name System (DNS), Lightweight Directory Access
Protocol (LDAP), dan Kerberos untuk menghubungkan antara sebuah mesin ke mesin
lainnya. Windows Terminal Services juga, yang pada Windows NT 4.0 hanya
terdapat di dalam satu produk saja, pada Windows 2000 terdapat dalam semua
versi server. Fitur-fitur baru yang diadopsi dari Windows 98 juga ditanamkan di
dalamnya, seperti Device Manager yang telah ditingkatkan (dengan menggunakan
Microsoft Management Console), Windows Media Player, dan DirectX 6.1 (yang
memungkinkan sistem operasi berbasis kernel Windows NT untuk menjalankan game).
Windows 2000 juga merupakan versi Windows berbasis kernel NT terakhir yang
tidak mengharuskan penggunanya untuk melakukan aktivasi terhadapnya. Meskipun
Windows 2000 dapat memperbarui komputer yang sebelumnya menjalankan Windows 98,
Windows 2000 tidaklah dianggap sebagai produk yang cocok untuk pengguna
rumahan. Alasannya banyak, di antaranya adalah kurangnya device driver untuk
banyak perangkat pengguna seperti pemindai (scanner) dan juga pencetak
(printer), pada saat dirilis. Situasi tersebut akhirnya berbalik pada saat
Windows XP dirilis oleh Microsoft. Windows 2000 tersedia dalam enam edisi,
yakni:
o Windows 2000
Professional
o Windows 2000
Server
o Windows 2000
Advanced Server
o Windows 2000
Datacenter Server
o Windows 2000
Advanced Server Limited Edition
o Windows 2000
Datacenter Server Limited Edition
11. Windows ME
Pada bulan September 2000, Microsoft memperkenalkan Windows
Millennium Edition (dikenal juga dengan sebutan Windows Me atau Windows ME).
Versi ini memperbarui Windows 98 dengan dukungan multimedia dan Internet yang
lebih baik. Versi ini juga memasukkan fitur “System Restore,” yang mengizinkan
para penggunanya untuk mengembalikan keadaan sistem ke sebuah titik yang
dikenal baik-baik saja, pada saat sistem operasi mengalami kegagalan. System
Restore menjadi fitur yang masih dipertahankan pada Windows XP. Versi ini juga
memperkenalkan Windows Movie Maker versi pertama. Windows Me dibuat dalam waktu
yang singkat, kira-kira hanya satu tahun, yang ditujukan hanya untuk mengisi
kekosongan rilis antara Windows 98 dan Windows XP sebagai sistem operasi untuk
kelas rumahan. Fitur-fitur yang terdapat di dalam Windows Me (seperti Internet
Explorer 5.5, Windows Media Player 7.0, dan Microsoft DirectX 7.1) bahkan bisa
diperoleh secara gratis dari situs Windows Update, kecuali System Restore.
Hasilnya, Windows Me pun tidak dianggap sebagai sebuah sistem operasi yang unik
di antara saudara-saudaranya dari keluarga Windows 9x, Windows 95 dan Windows
98. Windows Me juga dikritik karena munculnya masalah kestabilan, dan juga
dukungan terhadap MS-DOS yang berjalan di dalam modus real. Orang-orang bahkan
menyebut Windows Me sebagai Windows Mistake Edition. Windows Me merupakan
sistem operasi terakhir yang dibuat berdasarkan kernel monolithic Windows 9x
dan MS-DOS. Versi ini pun menjadi versi terakhir sistem operasi Windows yang tidak
memiliki Windows Product Activation (WPA).
12. Windows XP
Pada tahun 2001, Microsoft memperkenalkan Windows XP (yang
memiliki nama kode “Whistler” selama pengembangan. Akhirnya, setelah merilis
beberapa versi Windows berbasis Windows 9x dan NT, Microsoft berhasil
menyatukan kedua jajaran produk tersebut. Windows XP menggunakan kernel Windows
NT 5.1, sehingga menjadikan kernel Windows NT yang terkenal dengan
kestabilannya memasuki pasar konsumen rumahan, untuk menggantikan produk Windows
9x yang berbasis 16/32-bit yang sudah menua. Windows XP merupakan versi sistem
operasi Windows yang paling lama (paling tidak hingga saat ini), karena memang
berkisar dari tahun 2001 hingga tahun 2007, saat Windows Vista dirilis ke
konsumen. Jajaran sistem operasi Windows XP akhirnya diteruskan oleh Windows
Vista pada 30 Januari 2007.
Windows XP tersedia
dalam beberapa versi:
Windows XP Home
Edition, yang ditujukan untuk pasar desktop dan laptop rumahan.
Windows XP Home
Edition N, sama seperti Home Edition yang biasa, tapi tidak memiliki Windows
Media Player, karena memang peraturan Uni Eropa tidak memperbolehkannya.
Windows XP Professional, yang ditujukan bagi para power user
dan pebisnis.
Windows XP Professional N, sama seperti Professional
Edition, tapi tidak memiliki Windows Media Player, karena peraturan Uni Eropa
tidak mengizinkannya.
Windows XP Media Center Edition (MCE), dirilis pada bulan
November 2002, merupakan Windows XP Home Edition yang ditujukan untuk dektop
dan laptop dengan penekanan pada hiburan rumahan.
Windows XP Media
Center Edition 2003
Windows XP Media Center Edition 2004
Windows XP Media Center Edition 2005, yang dirilis pada 12
Oktober 2004.
Windows XP Tablet PC Edition, yang ditujukan untuk PC Tablet
(PC dengan layar sentuh)
Windows XP Tablet PC Edition 2005
Windows XP Embedded, yang ditujukan untuk sistem benam
(embedded system)
Windows XP Starter Edition, yang ditujukan untuk para
pengguna komputer di beberapa negara berkembang.
Windows XP Professional x64 Edition, yang dirilis pada 25
April 2005 untuk sistem-sistem rumahan dan workstation yang menggunakan
prosesor 64-bit yang berbasiskan set instruksi x86-64 (AMD64 atau Intel EM64T).
Windows XP 64-bit Edition, merupakan sebuah versi Windows XP yang ditujukan
untuk jajaran prosesor Intel Itanium, yang mempertahankan kompatibilitas dengan
aplikasi 32-bit dengan menggunakan emulator perangkat lunak. Versi ini sama
saja dengan Windows XP Professional, dari segi fitur-fiturnya. Produk ini
dihentikan pada bulan September 2005 saat vendor terakhir workstation berbasis
prosesor Itanium menghentikan produk-produknya sebagai “workstation”, karena
memang mereka cenderung memfokuskan Itanium sebagai basis komputer server.
Windows XP 64-bit Edition 2003, dibuat berbasiskan basis kode Windows NT 5.2
(sama seperti Windows Server 2003).
13. Windows Vista
Setelah meraih kesukesan besar dengan Windows XP, Microsoft
tidak lantas berhenti begitu saja mengembangkan Windows. Versi terbaru dari
Windows, disebut dengan Windows Vista, dirilis pada tanggal 30 November 2006
[1] bagi kalangan bisnis sementara untuk kalangan pengguna rumahan dirilis pada
tanggal 30 Januari 2007. Windows Vista memang dicanangkan agar memiliki
keamanan yang lebih tangguh dibandingkan dengan versi-versi sebelumnya, dengan
memperkenalkan sebuah modus pengguna yang terbatas, yang disebut sebagai User
Account Control (UAC), untuk menggantikan filosofi “administrator-by-default” yang
diberlakukan pada Windows XP. Windows Vista juga memperkenalkan fitur grafik
yang jauh lebih “memikat”, yang disebut dengan Windows Aero GUI, aplikasi yang
baru (seperti halnya Windows Calendar, Windows DVD Maker dan beberapa game baru
termasuk Chess Titans, Mahjong, dan Purble Place). Selain itu, Windows Vista
juga menawarkan versi Microsoft Internet Explorer yang lebih aman, serta
Windows Media Player versi baru (versi 11). Windows Vista, menampilkan
antarmuka grafis Aero-nya yang memikat, Welcome screen dan menu Start. Windows
Vista menggunakan nomor versi 6.0, sehingga memang terdapat perbedaan versi
yang signifikan jika dibandingkan dengan Windows XP yang menggunakan nomor
versi 5.1 atau Windows Server 2003 (5.2). Karena, memang Windows Vista memiliki
banyak perbedaan yang mendasar, khususnya pada bagian arsitektur dasar sistem
operasi. Windows Vista dijual dalam beberapa edisi:
Windows Vista
Starter
Windows Vista Home
Basic
Windows Vista Home
Premium
Windows Vista
Business
Windows Vista
Enterprise
Windows Vista
Ultimate
14. Windows 7
Rilis selanjutnya setelah Windows Vista dikenal sebagai
Windows 7, yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Blackcomb dan Vienna. Windows
ini memiliki kennel NT versi 6.2 SP2 dari Windows Server 2008. Windows 7
memiliki keamanan dan fitur yang baru. Windows 7 adalah jenis dari Windows
Server 2008 SP2. Windows ini dirilis pada tanggal 22 Oktober 2009. Fitur yang
ada diWindows 7 60% sama dengan Windows Vista. Beberapa fiturnya adalah: Jump
List, Taskbar yang membuka program dengan tampilan kecil, Windows Media Player
12, Internet Explorer 8, dan lain-lain. Beberapa fitur yang unik adalah Sidebar
yang nama berganti menjadi Gadget dan Gadget bebas ditaruh kemana-mana (tidak
seperti Sidebar yang hanya bisa diletakkan di tempat tertentu). Fitur itu
membuat Windows 7 menjadi menarik. Spektifikasi Windows 7 lebih ringan dari
pada Windows Vista. Harganya juga lebih murah dari pada Windows Vista. Sama
seperti Windows Vista, Windows 7 juga terdiri 6 edisi yaitu:
Windows 7 Starter
Windows 7 Home
Basic
Windows 7 Home
Premium
Windows 7
Professional
Windows 7 Ultimate
Windows 7
Enterprise